Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kurikulum Yang Sesungguhnya Adalah Guru, Ini Penjelasan Mendikbud

Kurikulum Yang Sesungguhnya Adalah Guru, Ini Penjelasan Mendikbud
Kurikulum Yang Sesungguhnya Adalah Guru, Ini Penjelasan Mendikbud
Gurumaju.com –  Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan terdapat empat prinsip Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). jika keempat prinsip ini dapat dilakukan, maka mendikbud optimis bahwa nantinya tidak ada lagi golongan masyarakat yang protes PPK.

Mendikbud mengatakan prinsip yang pertama ialah Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah. dalam hal ini Sekolah bertanggung jawab mengelola kegiatan belajar siswa, baik itu di sekolah, ditengah-tengah masyarakat, maupun dalam keluarga. Konsep belajar anak harus diubah, siswa tidak lagi hanya belajar di kelas atau di sekolah, tapi juga di luar sekolah.

“Sekolah wajib bertanggung jawab atas apa saja yang dipelajari oleh siswanya. Tiga pusat pendidikan itu (keluarga, masyarakat dan sekolah) tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Harus saling terkait dan bersinergi,” ujar Mendikbud Muhadjir di Jakarta, Senin (7/8).

Prinsip yang Kedua ialah, dalam penguatan pendidikan karakter (PPK), sistem pembelajaran di sekolah perlu mengembangkan metode-metode yang merangsang cara belajar siswa secara aktif.

Prinsip yang ketiga menurut Mendikbud Muhadjir ialah kurikulum berbasis luas (broadbased curriculum) sehingga sumber belajar tidak terbatas hanya pada sekolah, buku maupun guru. Di sekitar sekolah terdapat berbagai sumber-sumber belajar yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pendidikan.

“Jadi kurikulum itu sesungguhnya adalah guru. Apa yang ada di pikiran dan di hati guru itulah yang kemudian dikelola bersama-sama dengan siswa, itulah kurikulum,” Ujar Mendikbud.

Untuk ke depannya, Mendikbud berharap penilaian tidak hanya berupa angka-angka dari intrakurikuler (mata pelajaran wajib) saja, namun juga sekolah harus memiliki catatan perkembangan kepribadian. Sehingga nantinya agar setiap siswa yang telah lulus pendidikan menengah juga memiliki semacam portofolio yang dihimpun dari rekaman kepribadian tersebut.
"Contohnya jika anak di madrasah diniyah telah berhasil menyelesaikan juz amma, pencapaian tersebut haruslah dicatat oleh guru dalam rekam kepribadiannya," ujar Mendikbud.

Prinsip yang keempat adalah individualisasi setiap peserta didik. Guru perlu membantu setiap anak untuk mengaktualkan potensi diri yang dimilikinya.
“Setiap anak itu mempunyai keistimewaan masing-masing, setiap anak itu memiliki keunggulannya masing-masing, dan unik,” ucapnya.

Sumber : JPNN

Perhatian: Sebelum menutup Artikel "Kurikulum Yang Sesungguhnya Adalah Guru, Ini Penjelasan Mendikbud" ini, Silahkan Jika ada pertanyaan, saran, atau ingin memberikan masukan silahkan menuliskannya di kolom komentar, Admin dengan senang hati untuk meresponnya.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, Silahkan untuk meng-KLIK tombol Share yang telah Admin sediakan  dibawah ini baik melalui Facebook, Twitter maupun Google Plus Agar Anda juga menjadi orang yang memberi manfaat untuk orang lain...

Sekian dari kami semoga bermanfaat, salam Pendidikan…

Posting Komentar untuk "Kurikulum Yang Sesungguhnya Adalah Guru, Ini Penjelasan Mendikbud"